Senin, 20 Mei 2013

Gus Dur dan Pemikiran Ahlusunnah Waljamaah


Gusdur
Arkeologi dan genealogi[1]  Ahlussunnah  wal jamaah merupakan sesuatu hal yang sangat urgen bagi pemahaman pemikiran umat Islam. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi pemikiran umat Islam dalam lintasan sejarah dengan berbagai epitimologis dan politis era kontemporer  hingga periode Nabi Muhammad saw. Pada kenyataannya, fenomena distorsi sejarah Islam ini menyebabkan banyak pengklaiman monopoli kebenaran dengan mengatasnamakan golongan penerus Nabi Muhammad saw. dan generasi salaf, kelompok Islam yang kaffah, murni dan asli. Melalui kritik nalar politik-nya M. Foucalt, Ahlussunnah  wal jamaah sebagai sebuah sejarah dan ajaran dapat dianalisa melalui relasi pengetahuan yang diproduksi melalui relasi kuasa sehingga tampak dapat dibedakan antara Ahlussunnah  wal jamaah sebagai sebuah realitas dengan Ahlussunnah  sebagai sebuah rezim kebenaran. Hal ini dipandang perlu mengingat kebenaran yang diperoleh melalui kekuasaan akan yang memosisikan dirinya sebagai norma, moralitas, dan praktik berkuasa. Pada akhirnya, monopoli kebenaran melalui sebuah rezim kebenaran ini akan membiaskan realitas kebenaran sejarah itu sendiri.

Kamis, 25 April 2013


Metamorfosa, Sebuah Pengantar

Novel “Metamorfosa” ini adalah sebuah dobrakan atas kedangkalan pemikiran masyarakat petani dan penambang di pinggiran Majalengka tentang interupsi mimpi dan masa depan. Penulis mengangkat genre yang belum lazim diangkat ke permukaan, yaitu sosial politik yang penuh kemelut.  Ketika masyarakat memandang sebelah mata seorang pemuda yang beranjak mengejar mimpi yang tak lazim dilakukan di daerahnya, dia menantang arus dengan penuh gejolak dan ambisius meskipun intelektual dan modal menjadi kendala utama.

Kolom sastera


Tidur.... The Best Friend!!

Tidur bagiku adalah relaksasi paling ampuh untuk menghilangkan stress dan cape. Semua  penat atau pun capai yang menyelimuti selama beraktivitas seharian akan hilang dengan sekejap manakala tidur telah tiba, apalagi tidur tersebut penuh nyenyak. Pengalaman membuktikan bahwa tidur yang cukup akan terbebas dari stress, membuat tubuhku fit  dan pikiran fresh. Lain halnya jika kekuarangan sitirahat di tengah banyak aktivitas, apalagi aktivitas di luar yang menuntut untuk begadang semalaman, terasa benar lunglai dan pusing. 

Kolom Sastera


Metamorfosa, Sebuah Pengantar

Novel “Metamorfosa” ini adalah sebuah dobrakan atas kedangkalan pemikiran masyarakat petani dan penambang di pinggiran Majalengka tentang interupsi mimpi dan masa depan. Penulis mengangkat genre yang belum lazim diangkat ke permukaan, yaitu sosial politik yang penuh kemelut.  Ketika masyarakat memandang sebelah mata seorang pemuda yang beranjak mengejar mimpi yang tak lazim dilakukan di daerahnya, dia menantang arus dengan penuh gejolak dan ambisius meskipun intelektual dan modal menjadi kendala utama.

Kolom sastera



Tidur.... The Best Friend!!

Tidur bagiku adalah relaksasi paling ampuh untuk menghilangkan stress dan cape. Semua  penat atau pun capai yang menyelimuti selama beraktivitas seharian akan hilang dengan sekejap manakala tidur telah tiba, apalagi tidur tersebut penuh nyenyak. Pengalaman membuktikan bahwa tidur yang cukup akan terbebas dari stress, membuat tubuhku fit  dan pikiran fresh. Lain halnya jika kekuarangan sitirahat di tengah banyak aktivitas, apalagi aktivitas di luar yang menuntut untuk begadang semalaman, terasa benar lunglai dan pusing. 
Lain halnya dengan banyak orang yang mempunyai kelainan dengan tidur. Banyak diantaranya sahabat-sahabat yang mengeluh lantaran sulit tidur, bahkan tak bisa memejamkan mata hingga larut subuh. Tak sedikit juga yang mengatakan alergi ngantuk dengan benda-benda tertentu, seperti selimut, bantal, kasur. Begitu golongan kedua ini melihat hal-hal tersebut, atau berdekatan dengannya, tiba-tiba imajinasi untuk hendak tidur langsung menyelimuti . Memang terkesan aneh dan mengada-ada, tapi pengalaman  berbicara demikian. Tidak aneh pula jika ada yang cerdas karena tidurnya, di samping fenomena orang banyak tidur adalah pangkal kebodohan. Pertanyaan mendasar adalah, “Bagaimana me-manage tidur tersebut?

Kolom Budaya


HIMMAKA Bandung Bergema (Besar, gemilang, Maju Bersama)[1]
Iji Jaelani[2]


HIMMAKA Bandung sebagai organisasi kemahasiswaan di Bandung dengan berbasiskan kedaerahan dan kekeluargaan merupakan salah satu organisasiyang dijadikan camp bagi masa depan Majalengka yang lebih berkarya dan berprestasi. Dewasa ini, persaingan global dengan industrialisasi di daerah bandung memiliki sisi gelap yang tak bisa dipungkiri. 
Proses modernisasi yang mengedepankan keteraturan, rasionalitas, dan kompetisi menumbuhkan sikap individualistis, budaya instan, dan konsumeris dengan meminggirkan rasa kekeluargaan dan gotong royong. Sisi negatif ini, jika tidak diantisipasi dengan baik, akan turut memberikan pengaruh bagi lulusan universitas yang asing terhadap lingkungan sosial, elitis, dan para tukang pembangunan yang menutup mata terhadap realitas sosial. Akhirnya, mahasiswa tak jauh dari produk yang dicetak pabrik kemanusiaan kampus untuk dimarketkan melalui surat lamaran.

Kolom Peristiwa


FDK: "Bobroknya Penyelenggaraan Sistem kampus"

Kampus sebagai miniatur negara sejatinya menjadi pelopor perubahan di tanah air. Hal ini menjadi sangat urgent, mengingat sistem dan segala masyarakat intelektual yang tergabung di dalammya mampu memformulasikan dan menggrakan cita-cita bangsa. Akan tetapi, situasi menjadi bertolak belakang jika kampus itu sendiri memiliki ketimpangan sistem sehingga berbanding terbalik dengan harapan ideal.
Konteks UIN Sgd. Bandung sendiri sebagai entitas perubahan tersebut kenyataanya memiliki disorientasi sistem kampus yang pada akhirnya menjadi bumerang bagi mahasiswa dan civitas akademika secara umum.

kolom tokoh

 BIOGRAFI K.H. ABDURRAHMAN WAHID (GUS DUR)

Pemikiran politik Abdurrahman Wahid sebagai hasil pencarian berbagai dinamika kehidupan yang ia alami akan lebih mudah dianalisa melalui teori pendekatan prilaku. Meskipun pendekatan ini bukan satu-satunya pendekatan yang akurat dalam mebongkar pemikiran politik, akar pemikirannya, serta dinamika pemikiran politik tersebut, namun jika latar belakang serta kehidupan pribadinya tidak dianalisa secara intens, penelitian terhadap pemikiran Abdurrahman Wahid akan bias dalam mencari essensi pemikirannya. Faktanya, tulisan-tulisan pemikiran yang termuat di berbagai media, beserta orasi ilmiah yang bergaya parhessia ( konsep Foucalt tentang dekonstruksi terhadap wacana utama)[1] banyak menimbulkan kontroversi dan berseberangan dengan pandangan khalayak sehingga perlu dianalisis nomena di balik berbagai fenomena tersebut.